bronxinc

Sebuah cita-cita kami bertiga (Yohanes Catur, Widyasto, dan saya) untuk memiliki sebuah brand clothing ahkirnya terwujud. Dengan modal bisa ndisain, bisa mideo, dan sedikit banyak bisa bakulan kami bertiga mendirikan sebuah brand yang bernama BRONXINC. Brand clothing yang kami bangun dengan modal kecil tapi sebisa mungkin memiliki nilai value yang tinggi. Karakter Brand BRONXINC merujuk kepada konsep kebebasan, penghargaan, revolusi, dan pekerja. Sebuah karakter brand yang kami anggap sesuai dengan keadaan saat ini dan sesuai dengan apa yang kami rasakan sendiri. BRONXINC tidak dapat berdiri tanpa bantuan para sahabat yang selalu mendukung, terimakasih untuk dukungan kalian.



berbahagialah seperti kami

pernah dengar #Bahagiaitusederhana ? . kadang orang membayar mahal untuk sebuah kebahagiaan, kadang mereka rela menukaran harta dan harga diri untuk sebuah kebahagiaan. bagi saya menciptakan suatu kebahagiaan yang mutlak itu tidak perlu mikir mumet sampai ga doyan makan berhari-hari, cukup nikmati hidup, syukuri apa yang telah tuhan berikan, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang, dan buat orang disekelilingmu merasakan kebahagiaan yang sama denganmu. seperti cerita saya di minggu pagi itu, saat kami ber empat bangun tidur, langsung ambil gitar, dan bernyanyi bersama. saya mencoba membagi kebahagiaan iu melalui sebuah video saat kami bersama menyanyikan Peri Yang Bijak - nya Stereovilla ...berbahagialah seperti kami :D


Kerja Cepat Kultur

Sore itu saya dan ke-tiga karib saya merasa seperti Bandung Bondowoso yang harus membangun candi untuk pujaan hatinya. Kami harus membuat display artistik untuk sebuah acara ben-benan dalam waktu 2 jam. Dengan kesaktian yang kami miliki maka kami ubah triplek second, spanram sisa pameran 3 tahun lalu, inpraboard bekas karya tugas ahkir mas Hanes, dan sisa-sisa cat David Mowie (Mowilex) menjadi sebuah display artistik yang lumayanlaaah keren. Kami bekerja di LIBCULT, sebuah rumah kontrakan di pinggir sawah  yang oleh Farid Stevyasta dijadikan studio berkarya, dan menyepi.
 
 

Bahagia Itu "Mbangun Vespa Dewe"

Sudah hampir 5 bulan potongan-potongan video ini memenuhi hardisk komputer saya dan baru beberapa hari lalu saya susun hingga menjadi sebuah dokumentasi pendek proses dan bagaimana masrid merenovasi vespa 100cc-nya. Video dokumentasi pendek yang mungkin akan menjadi sebuah pengingat perjuangannya merenovasi sebuah vespa butut hingga sekarang vespa itu kembali menjadi butut lagi :)))





Video Pertama Untuk FSTVLST


Video pertama yang berawal dari ajakan iseng mereka untuk mendokumentasikan festival malam itu. Video gelap dengan tehnik kamera yang minim, dan video pertama yang menghibur saya, mereka, dan kalian.



http://vimeo.com/whtfcksfstvlst

copyleft FSTVLSTVIDEO 2012 - FSTVLST - Almost Rock Barely Art

Saya dan Kamera



Saya masih ingat saat suatu sore menerima sms "le setu sesuk bali yo!", sebuah sms yang membuat saya penasaran. Sabtu pagi saya pulang dan mendapati kardus berukuran 16x22x13 cm, warna merah dan abu-abu, dengan sebuah logo brand kamera terkenal dari Jepang sudah tergeletak di meja. Sambil mengunyah rolade buatan ibu, bapak lugas berkata "kui kamera nggo kowe, semoga berguna dengan baik, lan iso ndang ngrampuke tugas akhir ", antara perasaan senang bercampur terharu saya langsung membongkar isi kotak itu dan saya mendapati sebuah   kamera DSLR Canon 500D terbungkus rapi di dalamnya. Seharian itu saya langsung asyik dengan kamera baru, utak-atik, jeprat-jepret, cekrak-cekrek sampai akhirnya wow! ternyata ada fitur recording video dalam kamera ini. Jujur saya sempat berpikir apa saya bisa menggunakan kamera ini untuk suatu yang berguna selain untuk menyelesaikan tugas akhir. 

... ngelu ...


Tugas akhir sudah rampung dan saya masih bingung bagaimana kamera ini bisa bermanfaat lebih untuk saya. Sampai suatu saat saya iseng membuat sebuah video dengan menggunakan kamera ini dan saya jadi lebih senang menggunakan kamera ini untuk merekam sesuatu daripada hanya menggambil fotonya saja.  


... saya diajak seorang teman, seorang teman lama tapi baru kenal ...


Dia mengajak saya untuk merekam bandnya yang mau menutup ahkir pekan di sebuah acara pensi, tanpa pikir panjang saya langsung bilang "ayo mangkat!!", kapan lagi saya bisa merekam acara ben-benan dari sedekat itu bahkan dari atas panggung. Dengan modal 500D pemberian bapak dan pengetahuan tentang kamera yang bisa dibilang alakadarnya saya berangkat untuk merekam aksi panggung mereka. Semenjak itulah saya terus merekam festival mereka, hingga saya merasa berhutang jika terlewatkan satu dari festival mereka. 


... guna untuk ku dan guna untuk mereka. Mereka yang disekelilingku ...

Guna untuk mereka yang terhibur dengan hasil rekaman ku dan guna untuk ku yang bisa menggunakan kamera ini untuk menghibur mereka.